Hi......,
Selamat Datang diwebsiteQ yang rada-rada semrawut gitu
Saya menyadari kalau-kalau dalam penulisan saya masih banyak kesalahan
untuk itu saya masih perlu banyak kritik dan saran dari anda semua.....
langsung aja kirim ke e-mail
ri2n_diana@yahoo.co.id
Mulailah memberi
Bila tak seorang pun berbelas kasih pada kesulitan anda.
Atau, tak ada yang mau merayakan keberhasilan anda.
Atau tak seorang pun bersedia mendengarkan, memandang,
memperhatikan apa pun pada diri anda. Jangan masukkan
ke dalam hati.
Manusia selalu disibukkan oleh urusannya sendiri.
Manusia kebanyakan mendahulukan kepentingannya sendiri.
Anda tak perlu memasukkan itu ke dalam hati.
Karena hanya akan menyesakkan dan membebani langkah anda.
Ringankan hidup anda dengan memberi pada orang lain.
Semakin banyak anda memberi semakin mudah anda memikul
hidup ini. Berdirilah di depan jendela, pandanglah
keluar. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang bisa anda
berikan pada dunia ini. Pasti ada alasan kuat mengapa
anda hadir di sini. Bukan untuk merengek atau meminta
dunia menyanjung anda.
Keberadaan anda bukan untuk kesia-siaan. Bahkan seekor
cacing pun dihidupkan untuk menggemburkan tanah. Dan,
sebongkah batu dipadatkan untuk menahan gunung. Alangkah
hebatnya anda dengan segala kekuatan yang tak dimiliki
siapapun untuk mengubah dunia. Itu hanya terwujud bila
anda mau memberikannya.
Selamat memberi..
Welcome The Problem
Masalah memang bisa menghentikan kita untuk sementara waktu.
Tetapi hanya kita lah satu-satunya orang yang bisa menghentikannya secara permanen.
Selamat datang masalah. Apakah anda takut berhadapan dengan masalah? Kebanyakan orang tidak menyukai masalah dan melakukan apa saja untuk menghindarinya. Kalau kita mengerti apa itu masalah, maka sebenarnya tidak perlu kita terlalu khawatir. Justru itu menunjukkan bahwa kita memiliki tujuan, memiliki arah yang kita inginkan
Setiap kita membuat keputusan, dan merancang apa-apa yang akan kita lakukan untuk mencapai tujuan, maka sejak saat itu siap-siaplah untuk selalu menghadapi masalah. Itu normal. Pekerjaan kita selanjutnya memang adalah menghadapi dan menyelesaikan masalah. Terus saja kita berjalan. Jika tiba-tiba terjadi apa yang tidak diinginkan, atau hasil pekerjaaan atau proyek kita ternyata jauh berbeda dari apa yang sudah direncanakan, tentu tidak perlu kita mengeluh. Segera saja kita kembali ke jalan yang seharusnya. Koreksi sedikit, dan kembali melanjutkan perjalanan.
Dalam menghadapi masalah, manusia terbagi tiga. Ada sekelompok orang yang hidupnya mengeluh saja terhadap masalah. Awalnya hanya masalah kecil, namun karena terus dipelototin dan terus aja dibolak-balik, maka tampaklah masalah itu jadi amat besar dan kian menakutkan.
Lalu ada sekelompok orang lagi yang ia bisa menerima masalah itu sebagai sebuah "takdir" lalu kemudian ia fokus pada solusi. Mata dan pikirannya tidak lagi terus melihat saja kepada masalah itu, tapi bertanya dan mencari tahu, bagaimana cara mengatasinya. Pikirannya ia fokuskan pada penyelesaian. Dan ajaib sekali otak manusia, biasanya dengan mudah orang ini bisa menyelesaikannya.
Sedangkan kelompok yang ketiga adalah manusia-manusia yang tidak hanya bersabar dan menerima masalah itu, melainkan ia tetap mensyukurinya sebagai anugerah Allah yang ia maknai sebagai "ujian ketrampilan", ujian keimanan, ujian kesabaran, ujian kesempurnaan perjalanan ruhaninya, ujian terhadap kemanusiaannya. Sehingga dengan demikian, apabila ia berhasil melampauinya, maka naik kelas lah ia, makin dekat kepada Tuhan, dan makin hebat ketrampilannya, makin sempurna kemanusiaannya.
Mereka-mereka ini tidak melihat masalah sebagai hal yang negatif, melainkan melihatnya sebagai jalan dan metoda meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keahlian dan keimanannya, sehingga naiklah derajatnya baik di mata manusia, maupun di hadapan Tuhan Allah. Ia menganggapnya sebagai peluang meningkatkan derajat kesempurnaannya. Alhasil, jadilah ia makin sempurna, makin hebat pula keahliannya, dan makin tinggi pula ilmunya.
Alkisah ada 2 orang sahabat sedang berbincang-bincang.
A: "Saya ini adalah orang yang paling disukai Allah."
B: "Apa buktinya?"
A: "Saya adalah orang yang tidak pernah diberi cobaan oleh Allah".
B: "Justru engkau orang yang paling jauh dari Allah. Sebab orang yang tidak pernah diberi cobaan, berarti Allah tidak ingin mengujinya."
Jadi gimana? Apakah anda setuju kalau kita bersikap, "welcome the problem?"
Fenomena Senja
Jangan percaya oleh mata berkaca duka
Riaknya kadang tanpa makna
Siapa menduga
Di sudut tawanya membahana
Jangan percaya pada mata berbinar cerah
Biasnya bisa saja berdusta
Tak disangka
Tangisnya tengelamkan dunia
Seribu fenomena senja tak selalu jingga
Yang terlihat bukan sebenarnya
Aku dipaksa memahaminya.......................